
Dewan Guru, 15-16 Nopember 2022
UPT SMAN 6 Wajo sebagai sekolah penggerak terus berbenah dan beradaptasi terhadap berbagai perubahan dalam dunia Pendidikan. Terbaru, UPT SMAN 6 Wajo melaksanakan Penyusunan Soal Asesmen Sumatif Berbasis Literasi dan Numerasi. Kegiatan ini bertujuan untuk berkolaborasi dan belajar Bersama Menyusun soal asesmen sumatif di kelas X dan penilaian akhir semester di kelas XI dan XII yang berbentuk asesmen kompetensi minimum. Hal ini didasari untuk melakukan proses habituasi kepada siswa yang harus dibiasakan dengan soal-soal literasi dan numerasi, sehingga ada keterpaduan antara asesmen dalam proses pembelajaran dengan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK). Karena Ketika ANBK, siswa terkadang kaget dengan bentuk soal yang mereka dapatkan.
Pada kegiatan ini, guru-guru dipandu oleh 2 narasumber yaitu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Bapak Nurdin, S.Pd., M.Pd. dan Bapak Muhammad Takdir, S.Pd., M.Pd. sebagai guru penggerak di UPT SMAN 6 Wajo. Bapak Nurdin menyampaikan mengapa guru harus membuat soal literasi numerasi. Seperti diuraikan bahwa dalam merdeka belajar episode ke-22, disampaikan bahwa seleksi nasional berdasarkan tes hanya berupa Tes Skolastik yang mengukur Potensi Kognitif, Penalaran Matematika, Literasi dalam Bahasa Indonesia, dan Literasi dalam Bahasa Inggris. Kemudian dilanjutkan dengan Surat Edaran Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Nomor: 004.5/ 12981-sekret.2/ Disdik tentang Implementasi Peningkatan Kemampuan Skolastik Guru dan Siswa. Dua dasar inilah yang mendorong sekolah untuk menerapkan soal asesmen berbasis literasi dan numerasi dalam proses pembelajaran sehingga menjadi pembiasaan bagi siswa dalam mengikuti ANBK dan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Lalu beliau menjelaskan secara singkat tentang Langkah membuat soal, kompetensi soal, dan komponen soal literasi dan numerasi.
Sementa pada kesempatan berikutnya, Bapak Muhammad Takdir menjelaskan salah satu contoh soal numerasi dan mengajak guru-guru untuk membuat soal asesmen dengan berkolaborasi dengan beberapa mata pelajaran. Sehingga, memungkinkan menggunakan satu naskah asesmen untuk beberapa mata pelajaran. Pada kesempatan tersebut, bapak Takdir menunjukkan satu soal asesmen literasi dan numerasi dengan berkolaborasi antara mata pelajaran matematika, fisika, dan ekonomi.
Selanjutnya, guru-guru diminta untuk mengindentifikasi tujuan pembelajaran yang akan dibuat soal asesmen sumatifnya. Kemudian guru berkolaborasi dengan guru lain untuk menyusun secara Bersama soal asesmen sehingga terciptalah beberapa soal asesmen hasil kolaborasi beberapa mata pelajaran. Walaupun ada juga beberapa mata pelajaran yang berdiri sendiri namun sudah dibuat dalam bentuk literasi dan numerasi.
Pada sesi selanjutnya, juga dilakukan sosialisasi rancangan proyek inovasi perubahan yang merupakan implementasi dan tindak lajut dari Diklat Guru Penggerak Disdik Sul-Sel. Rancangan proyek inovasi perubahan ini diberi nama Si POLiS: Sistem Presensi On Line Sekolah. Proyek inovasi perubahan bukanlah kerja individu, akan tetapi merupakan proyek kelembagaan. Diharapkan proyek inovasi perubahan yang dilakukan memberikan solusi terhadap masalah yang ditemui di satuan Pendidikan.